Kamis, 26 September 2013

DESAINSTUDIO.COM

DESAINSTUDIO.COM


Kuis Berhadiah 5 T-shirt DesainStudio

Posted: 25 Sep 2013 11:09 PM PDT


Kali ini DesainStudio mengadakan kuis berhadiah 5 t-shirt untuk 5 orang pemenang. T-shirt tersedia dalam 4 warna dan berbagai ukuran : S (Small), M (Medium), L (Large), dan XL (Extra Large). 5 pemenang nantinya berhak untuk memilih warna dan ukuran kaos yang mereka inginkan.





Cara Mengikuti Kuis
  1. Like Fanpage dan follow Twitter DesainStudio.
  2. Tulis kritik atau saran kamu terhadap DesainStudio melalui komentar (komentar yang tidak mengandung kritik atau saran tidak dihitung). Pilih mode Name/URL untuk memberi komentar, dan isikan link profile Facebook atau Twitter (salah satu) pada bagian URL. Pastikan link yang kamu isi valid karena Pemenang nantinya akan dihubungi via Facebook atau Twitter.
  3. Share artikel ini dengan menekan tombol Share atau Tweet dibagian bawah artikel.

Aturan Main
  1. Kuis ini berlangsung selama 2 minggu dan berakhir pada 10 Oktober 2013.
  2. 5 Orang pemenang kuis akan diumumkan dan dihubungi pada tanggal 12 Oktober 2013. Apabila tidak ada balasan konfirmasi dalam waktu 3 hari, pemenang yang lain akan dipilih.
  3. 5 Orang pemenang ditentukan secara acak berdasarkan nomor urut komentar dan menggunakan aplikasi random.org.
  4. Komentar yang tidak mengandung kritik atau saran tidak dihitung.
  5. Hadiah akan dikirimkan pada tanggal 20-21 Oktober 2013.

Good luck!
Cukup 5 menit untuk mengikuti kuis ini, siapa tau kamu pemenangnya!

Rabu, 18 September 2013

DESAINSTUDIO.COM

DESAINSTUDIO.COM


Efek Vintage pada Foto dengan Photoshop

Posted: 17 Sep 2013 04:12 AM PDT


Efek Vintage a.k.a Jadul bila digunakan dengan tepat akan memberikan kesan nostalgia, antik, dan unik. Kesan vintage dapat diterapkan dalam berbagai macam elemen grafis seperti huruf, gambar/foto, layout, dll. Pada tutorial Photoshop kali ini, kita akan mencoba mengubah foto biasa menjadi foto berkesan vintage. Tutorial ini tidak membutuhkan tehnik rumit dan cukup sederhana untuk diikuti, just check it out!  :)

Step 1

Kamu bisa menggunakan foto apapun, namun di tutorial kali ini, saya menggunakan sebuah foto yang saya temukan di Flickr. Download fotonya, dan masukkan ke dalam aplikasi Photoshop. Sebelumnya, ukuran canvas saya set menjadi 1024x731 px (sesuai ukuran foto). Ubah nama layer foto tersebut menjadi 'gambar'.



Step 2

Seleksi layer 'gambar' di layer palette, lalu pilih Filter > Noise > Add Noise. Atur nilai Amount menjadi 5, pilih Gaussian pada bagian Distribution, lalu centang tanda pada Monochromatic. Jika sudah, klik Ok.



Step 3

Klik ikon 'Create new fill or adjustment layer' dibagian bawah layer palette lalu pilih Hue/Saturation. Atur nilai pada Hue, Saturation, dan Lightness seperti gambar dibawah. Jangan lupa, centang tanda pada bagian Colorize. Sampai dengan tahap ini, kita telah menentukan 'tone' warna pada foto.




Step 4

Klik ikon 'Create new fill or adjustment layer' sekali lagi. Kali ini, pilih Exposure. Atur nilai Exposure, Offset, dan Gamma seperti gambar dibawah ini.



Step 5

Sekarang klik pada masking-thumbnail pada layer Exposure (lihat gambar). Ubah warna foreground Photoshop menjadi hitam dengan menekan tombol D di keyboard. Kemudian sapukan brush (B) pada bagian tengah canvas untuk memasking adjustment filter pada gambar. Brush berwarna hitam digunakan untuk menghapus efek Exposure dibagian tengah canvas sehingga bagian gelap (akibat efek Exposure) tinggal dibagian pinggir.



Step 6

Selanjutnya, ubah warna foreground menjadi putih dengan menekan tombol X di keyboard. Buat layer baru dan isi layer tersebut dengan warna foreground (putih) dengan menekan tombol Alt + Delete di keyboard. Seleksi layer tersebut, kemudian pilih Filter > Noise > Add Noise dan atur settingan noise seperti gambar dibawah.




Step 7

Sekarang gunakan Magic Wand Tool (W) untuk menghapus secara acak sebagian dari 'layer 1'. Pada saat Magic Wand Tool aktif, pada Control Bar dibagian atas atur nilai Tolerance menjadi 30 dan centang tanda pada bagian Contiguous, lalu klik sembarang pada canvas dan tekan tombol Delete untuk menghapusnya. Hasilnya kira-kira akan seperti gambar dibawah. Tekan tombol Ctrl + D di keyboard untuk keluar dari mode seleksi.



Step 8

Masih pada 'layer 1', gunakan Brush (B) ukuran 1px dan hardness 100%, kemudian coret sembarang pada 'layer 1' untuk memberi kesan rusak dan usang pada foto.



Step 9

Ubah blend mode 'layer 1' menjadi Overlay dan opacity menjadi 50%.



Step 10

Buat layer baru, fill dengan warna #c9ae8e. Layer ini akan otomatis bernama 'layer 2'.



Step 11

Seleksi 'layer 2' lalu pilih Filter > Texture > Grain. Pada Grain window, atur Intensity menjadi 15 dan Contrast menjadi 5, klik Ok jika sudah selesai.



Step 12

Ubah blending mode 'layer 2' menjadi Softlight dan opacity menjadi 70. Selesai!



Hasil Akhir

Ini adalah hasil akhir yang telah kita dapatkan setelah mengikuti langkah-langkah diatas. Jika ada yang ingin ditanyakan atau disampaikan, silahkan berkomentar! Selamat mencoba dan semoga bermanfaat! :)






Ajir
Desainer grafis, blogger, juga pecandu kopi. Terobsesi dengan segala sesuatu terkait komunikasi visual. Bercita-cita ingin menjadi guru SD sebuah sekolah di pelosok desa yang jauh dari keramaian. — email : ajir86[at]gmail.com | twitter : @desain_studio

Kamis, 05 September 2013

DESAINSTUDIO.COM

DESAINSTUDIO.COM


Tips Memperkecil Ukuran File PSD Photoshop dan PDF

Posted: 04 Sep 2013 05:50 AM PDT


Bagi seorang desainer grafis, menggunakan program-program pengolah grafis yang mumpuni adalah hal yang sangat dibutuhkan. Sering kali program-program tersebut meng-create "keajaiban" yang awalnya hanya ada di dalam benak seorang desainer. Dalam menghasilkan karya, terkadang kita dihadapkan dengan beberapa kendala teknis yang terlihat sepele namun sebenarnya sangat menggangu, contohnya adalah besarnya ukuran file yang dihasilkan dari program pengolah grafis tsb.

Jika kamu mendesain untuk keperluan pribadi sih masih oke, namun bagaimana jika suatu waktu kamu perlu mengirim file (yang masih editable) tersebut via cloud sharing kepada klien? Atau bagi kamu yang punya kapasitas penyimpanan yang sempitnya amit-amit...

Memperkecil file tanpa mengurangi kualitas/kemampuannya untuk dicustomize adalah hal yang perlu dilakukan. Sering kali kita bisa menggunakan file-compression program seperti Win-Rar, Win-Zip, dsb, untuk memperkecil ukuran file. Namun jika kita bisa memperkecilnya lagi, kenapa tidak?

Berikut adalah tips singkat untuk memperkecil ukuran file pada program Adobe Photoshop. (tips berikut ini juga dapat kamu terapkan pada Adobe Illustrator dan In Design, untuk keluarga Adobe lainnya yang memiliki layer dalam pengolahan grafisnya belum pernah Saya uji coba).


1. Memperkecil Ukuran File di Photoshop

Saat mendesesain menggunakan Adobe Photoshop, tidak bisa tidak kita pasti menggunakan Layer. Untuk memperkecil ukuran file PSD kamu. Cukup matikan saja layernya dengan cara menon-aktifkan icon "mata" pada sisi layer paling kiri.



Bagaimana jika jumlah layernya ada puluhan!? Calm down Guys! Kamu cukup gabungkan semua layer dalam satu group, lalu non-aktifkan layer group tersebut. Tinggal dilabelin saja layernya agar mudah digunakan (biasanya jika untuk konsumsi umum).



Dan lebih menariknya lagi, Saya sudah mencoba tips ini di Adobe In Design dan Adobe Illustrator, and trust me it worked! (sambil bergaya ala pria-pria L-MEN).

Lalu bagaimana dengan Adobe PDF? Guys! PDF tidak memiliki layer untuk di-hide. So, jika kamu mau mengecilkan ukuran file PDF kamu, kita harus melakukannya dengan beberapa tahapan. Berikut tips singkatnya :


2. Memperkecil Ukuran File PDF (untuk keperluan preview/presentasi)

Hampir semua program pengolah grafis keluaran Adobe bisa menyimpan atau meng-export filenya ke PDF (Portable Document Format). Ini sangat luar biasa, karena PDF hampir bisa dibuka di multi platform di berbagai OS yang berbeda. PDF memungkinkan kamu untuk menyimpan file untuk keperluan cetak besar (offset) maupun hanya untuk sekedar live-preview/presentasi.

Pada tips kali ini, tujuan pengecilan file bukan untuk keperluan cetak! Saya ulangi sekali lagi, BUKAN UNTUK KEPERLUAN CETAK BESAR!. Karena yang akan kita lakukan adalah meng-kompress file PDF sekecil mungkin untuk keperluan preview atau presentasi tanpa mengurangi kualitas/resolusi dari file tersebut. Saya pribadi sering menggunakannya untuk preview kepada klien.

Saya menggunakan Adobe Illustrator untuk membuat dan mengedit PDF. Alasannya karena Adobe Illustrator bekerja based on vector. Jadi PDF preview saya sudah pasti tidak akan pecah, utk gambar raster berupa JPG/PNG dsb, sebaiknya juga menggunakan gambar yang kualitasnya bagus, agar saat di perbesar di layar monitor masih terlihat bagus. Kamu juga bisa menggunakan Adobe Photoshop atau InDesign untuk menyimpan karya kamu dalam format PDF, menu pengaturannya agak berbeda namun secara prinsip semuanya sama, berikut caranya :

Pada menu save as, pilih Adobe PDF untuk Save as type-nya. Akan keluar menu settingan PDF. Disinilah semua pengaturan ukuran file bisa dilakukan. Silahkan liat di preview berikut mengenai pengaturannya.




Keterangan :

Compression : Pilihan untuk mengkompress file
Adobe PDF Preset : Pilih Smallest File Size utk mengkompress di ukuran file yang paling kecil yang bisa di simpan.
Color Bitmap Images : Secara default, settingan ini akan otomatis menurunkan semua resolusi gambar di atas 150 ppi menjadi 100 ppi. (pada menu ini Saya biasanya memilih "Do Not Downsample" untuk membiarkan resolusi gambar pada 300 dpi).Lalu tentukan pilihan Image-Qualitynya (Saya biasa memilih "high" agar gambar yang nantinya di hasilkan tetap berkualitas bagus)

Grayscale Bitmap Images : Settingannya sama dengan Color Bitmap Images di atas.
Monochrome Bitmap Images : Biasanya settingan ini Saya biarkan default saja. Karena settingan ini akan menurunkan semua Monochrome Image beresolusi di atas 450 ppi menjadi 300 ppi. (dan resolusi 300 ppi untuk keperluan preview di layar monitor sudah sangat-sangat-sangat-sangat bagus!)


Jika sudah selesai, save file kamu. Foila! file PDF kamu sudah mengecil tentunya (dibandingkan jika kamu menyimpannya dengan format PDF standard) namun diukuran yang kecil begitu, kamu tetap mendapatkan kualitas gambar preview yang high resolution (inilah mengapa pilihan "do not down sample" tadi dipilih).

Catatan : Pengaturan file PDF ini hanya untuk keperluan preview, tidak untuk keperluan cetak besar seperti cetak Offset atau cetak banner misalnya.

Jika kamu punya cara lain yang lebih praktis, silahkan berbagi di kolom kementar :)



Angga
Desainer grafis dan seorang antropolog. Menemukan semangat baru ketika melihat desain grafis dari sisi seorang Antropolog. Mencoba menggabungkan seni grafis ke dalam etnografi, dan mengaplikasikannya dalam dunia nyata. — email : angga.rizal[at]gmail.com | twitter : @anggaishere